- Back to Home »
- Review Jurnal Kepuasan Kerja, Psikologi Manajemen#
Posted by : Unknown
Minggu, 10 Januari 2016
Mata Kuliah: Psikologi Manajemen
Kelas: 3PA06
Kelompok 7 ( Anggur ) :
Anatasya Gabrilea ( 10513830 )
Aulia Syarafina (17511941)
Gina Permatasari ( 13513737 )
Sinta Parwati ( 18513504 )
Yulsafa Tifanny ( 19513585 )
Muhamad Nurdin Junaedi (15513753 )
Kelompok kami akan mereview jurnal yang bertemakan “JOB
SATISFACTION (Kepuasan Kerja)”, dan jurnal yang kami pilih adalah
“KEPUASAN KERJA, SEMANGAT KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA STAF
PENGAJAR UNIVERSITAS GUNADARMA”
TUGAS REVIEW JURNAL PSIKOLOGI MANAJEMEN
Jenis
penelitian ini menggunakan pendeketan metode kuantitatif
Nama Penulis :
Ursa Majorsy
Judul Jurnal : Kepuasan
Kerja, Semangat Kerja dan Komitmen Organisasional Pada
Staf Pengajar Universitas Gunadarma”
Ukuran Jurnal :
Jurnal Psikologi Volume 1, No. 1.
Tahun :
Desember, 2007
1. Latar
Belakang
Satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut dengan perguruan
tinggi. Sebagai organisasi yang menghasilkan pendidikan, perguruan tinggi yang
baik adalah perguruan tinggi yang secara kultur terintegrasi sehingga semua
personal memiliki komitmen yang sama untuk mencapai tujuan organisasi (Harsono
2008).
Tujuan dari
perguruan tinggi merupakan tujuan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas
perguruan tinggi hingga menciptakan kondisi yang saling menguntungkan antara
tujuan personal dengan tujuan organisasi. Salah satu individu yang terlibat dalam aktivitas perguruan tinggi
adalah staf pengajar atau dosen.
Menurut Arcaro (dalam Yulianti
2001) keberhasilan lembaga perguruan tinggi ditentukan oleh peran staf pengajar
(dosen) dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Agar proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik diharapkan staf pengajar memiliki
keterikatan psikologis terhadap organisasi maupun pekerjaanya. Keterikatan
antara staf pengajar dengan organisasi dan pekerjaannya disebut dengan komitmen
organisasional.
Menurut Robbins
(1996) komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu serta berniat
memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Bagi seorang staf
pengajar, komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi dapat ditunjukkan dengan
seberapa tinggi tingkat keterlibatan staf pengajar yang bersangkutan terhadap
profesi yang dijalaninya. Komitmen yang tinggi diperkirakan akan membuat staf
pengajar tetap hadir, aktif dan bertahan di perguruan tinggi tempat dimana ia
bekerja. Kurangnya komitmen staf pengajar terhadap organisasi dapat dilihat
dari tingkat keluar pekerjaan (turn over). Komponen komitmen organisasional
yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Meyer dan Allen (1997)
yang mengemukakan tiga komponen dalam komitmen organisasional, yaitu komitmen
afektif, komitmen kontinuan dan komitmen normatif.
Menurut Hornby (dalam Neliwati
2008) kepuasan kerja adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang merasa
puas, lega dan senang karena situasi dan kondisi kerja yang dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapannya. Oleh karena itu, apabila seseorang telah
menemukan rasa puas terhadap hasil kerjanya maka diasumsikan individu tersebut
akan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya. Sebaliknya,
menurunnya rasa puas dalam diri seseorang terhadap pekerjaan akan menurunkan
keterikatan individu dengan pekerjaannya.
Selain kepuasan kerja, salah satu faktor yang diperkirakan dapat
mempengaruhi komitmen staf pengajar terhadap organisasinya adalah semangat
kerja.
Menurut Nitisemito (1996)
perusahaan atau instansi akan mendapat banyak keuntungan bila setiap individu
yang bekerja didalamnya memiliki semangat atau kegairahan kerja yang tinggi.
Semangat kerja yang tinggi biasanya akan dapat dilihat dari kesediaan individu
untuk bekerja dengan sepenuh hati. Semangat kerja yang baik menurut Moekijat
(1989) dapat dihubungkan dengan motif dan hasil kerja yang baik. Sedangkan
semangat kerja yang rendah biasanya dihubungkan dengan kekecewaan, keengganan,
kekurangan akan dorongan serta hasil kerja yang kurang baik. Sebab turunnya
semangat kerja banyak sekali di antaranya bisa jadi karena upah yang terlalu
rendah, insentif yang kurang terarah, serta lingkungan kerja yang buruk.
Turunnya semangat kerja yang dimiliki seseorang akan berdampak pada
keterlibatannya terhadap pekerjaan dan organisasinya.
Sementara itu menurut Maier (1995)
terdapat empat aspek semangat kerja, yaitu kegairahan atau antusiasme, kualitas
untuk bertahan, kekuatan untuk melawan frustasi serta semangat berkelompok. Di
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menyebutkan bahwa profesi dosen memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalannya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu karakteristik dosen atau
staf pengajar yang berkualitas adalah memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan
organisasinya. Adapun hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
komitmen dosen atau staf pengajar terhadap organisasinya yaitu perguruan
tinggi.
Menurut Moekijat (1989) apabila
individu merasa baik, bahagia dan optimis dalam melakukan pekerjaannya maka
individu tersebut digambarkan memiliki semangat kerja yang tinggi. Sebaliknya
apabila individu suka membantah, menyakitkan hati, terlihat aneh, merasa dalam
kesulitan serta tidak tenang dalam menjalankan tugas maka keadaan tersebut
digambarkan mengandung semangat kerja yang rendah.
1. Metode
Penelitian
Subjek dalam
penelitian ini adalah 65 orang staf pengajar Universitas Gunadarma, berjenis
kelamin laki-laki maupun perempuan. Teknik sampling yang digunakan untuk
memperoleh subjek penelitian adalah purposive sampling, yaitu pemilihan
sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
berhubungan erat dengan tujuan penelitian (Hadi, 2004). Subjek penelitian
diperoleh dari beberapa bagian unit kerja yang ada di Universitas Gunadarma,
yang berlokasi di kampus D, E dan G. Subjek penelitian yang diambil mewakili
dari seluruh fakultas, yaitu fakultas ilmu komputer, teknologi industri,
ekonomi, teknik sipil dan perencanaan, psikologi serta sastra. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner atau angket.
Kuesioner terdiri dari daftar isian identitas subjek serta skala kepuasan
kerja, skala semangat kerja dan skala komitmen organisasional.
Untuk uji
validitas dan reliabilitas alat pengumpul data serta analisis data,
perhitungannya dilakukan dengan bantuan program SPSS Ver 12.0. Uji validitas
item pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment Pearson.
Uji reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha Cronbach. Sedangkan teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda (multiple
regression).
2. Hasil
dan Pembahasan
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komitmen organisasional dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan semangat kerja. Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh
secara bersama-sama sebesar 52.8% terhadap komitmen organisasional. Sedangkan
secara terpisah diketahui bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh sebesar 13.5%
terhadap komitmen organisasional dan semangat kerja memiliki pengaruh sebesar
51.3% terhadap komitmen organisasional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa ketiga komponen dalam komitmen organisasional, yaitu komitmen afektif,
komitmen kontinuan dan komitmen normatif memiliki pengaruh yang sedang pada
staf pengajar.
3. Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional dapat
dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja dan semangat kerja. Kedua variabel
tersebut memiliki pengaruh secara bersama-sama sebesar 52.8% terhadap komitmen
organisasional. Sedangkan secara terpisah diketahui bahwa kepuasan kerja
memiliki pengaruh sebesar 13.5% terhadap komitmen organisasional dan semangat
kerja memiliki pengaruh sebesar 51.3% terhadap komitmen organisasional.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ketiga komponen dalam komitmen
organisasional, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan dan komitmen
normatif memiliki pengaruh yang sedang pada staf pengajar.
4. Saran
Berdasarkan
uraian dan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada baiknya mencoba menggali
sebab-sebab lain yang berpengaruh terhadap komitmen organisasional seperti pemberian kompensasi, motivasi, kondisi
kerja, prestasi, komunikasi interpersonal, stres kerja atau tuntutan kerja, agar
dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 2006 Psikologi kerja
Rineka Cipta Jakarta.
Chen, Y.J. 2007 “Relationships among
service orientation, job satisfaction & organizational commitment in the
international tourist hotel industry” Journal of American Academic of Business
vol 11 pp 71-82.
Currivan, D.B. 2000 “The causal order od
job satisfaction and organizational commitment in models of employee turnover.
Human Resource Management Review vol 9 pp 495524.
Hadi, S. 2004 Statistik 2. Andi Offset
Yogyakarta.
Haire, M. 1964 Psychology in management
(second edition) McGraw-Hill Barkeley Harsono. 2008 Model-model pengelolaan
perguruan tinggi: Perspektif sosiopolitik Pustaka Pelajar Yogyakarta.
Kossen, S. 1986 Aspek manusia dalam
organisasi edisi ketiga Erlangga Jakarta.
Maier, N.R.F. 1995 Psychology in
industry Houghton Mifflin Company Boston.
Munandar, A.S. 2001 Psikologi industri dan
organisasi UI Press Jakarta.
Moekijat 1989 Manajemen kepegawaian PT.
Mandar Maju Bandung.
Nitisemito, A.S. 1996 Manajemen
personalia (manajemen sumber daya manusia) Ghalia Indonesia Jakarta.
Robin, S.P. 1996 Perilaku organisasi:
Konsep, kontroversi, aplikasi Jilid 1
Prenhallindo Prenhalindo. Spector, P.E. 1997 Job satisfaction: Application,
assessment, causes and consequences Sage Publication Thousand Oaks.
Yulianti, P. 2001 “Pengaruh sumbersumber
stres kerja terhadap kepuasan kerja tenaga edukatif tetap” Jurnal Penelitian
Dinamika Sosial vol 2 pp 2 – 10.