BLOG DALAM PERBAIKAN
Posted by : Unknown Rabu, 07 Januari 2015


PSIKOTEST DAN PSIKOTERAPI
Semakin banyaknya psikotes yang ada di internet atau yang biasa kita sebut psikotes online tidak bisa kita jadikan tolok ukur untuk menilai kemampuan kita, karena belum tentu psikotes online itu memberikan hasil yang akurat. Ditambah lagi dengan maraknya kebocoran soal-soal dan kunci jawaban yang bisa dijadikan manipulasi dalam menjawab soal psikotes online tersebut, beberapa psikotes online juga tidak memberikan batasan waktu dalam proses menjawabnya, dan penilaian hanya dilihat dari segi jawaban benar dan jawaban salah dan bukan hasil penilaian dari psikolog langsung, itulah beberapa faktor yang menjadikan psikotes online kurang akurat. Kali ini, saya akan membahas sedikit tentang apa itu psikotes, apa tujuan sebenarnya dari psikotes, dan bagaimana seharusnya penilaian terhadap psikotes itu.

Apa itu Psikotes?
Psikotes merupakan bentuk pemeriksaan psikologis dengan menggunakan alat-alat ukur tertentu yang diciptakan oleh para pakar psikologi yang bertujuan untuk mengukur berbagai kemampuan seseorang secara mental, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, inteligensi, bahkan fungsi neurologis.
Apa tujuan dari Psikotes?
Tujuan dari beberapa jenis psikotes aadalah sebagai berikut:
1. Jenis tes   : Menghitung deret angka
    Tujuan      : Mengetahui kestabilan terhadap tekanan dan daya pikir.
2. Jenis tes   : Membuat gambar dari titik (Wartegg)

    Tujuan      : Mengetahui kekuatan imajinasi peserta tes
3. Jenis tes   : Memutar gambar/melihat gambar yang terdiri dari bermacam
                           bentuk
    Tujuan      : Mengetahui kemampuan menyelesaikan masalah dari berbagai
                        sudut pandang
4. Jenis tes   : Menjawab pertanyaan yang jumlahnya banyak dan
                         berulang-ulang
    Tujuan      : Melihat kejujuran
5. Jenis tes   : Menggambar pohon/menggambar bebas
    Tujuan      : Mengetahui ketelitian yang menyeluruh. Misal: pohon, berarti
                         harus ada akar, batang, ranting, daun, bunga, buah.
6. Jenis tes  : Menceritakan jobdes pekerjaan sebelumnya (bagi yang sudah
                         pernah kerja)
    Tujuan    : Mengetahui sejauh mana peserta mampu menjelaskan kepada
                      orang lain dari hal yang belum diketahui hingga benar-benar
                      tahu/mengerti
ANALISA
     Berdasarkan psikotes online berupa tes analogi verbal yang telah saya coba pada link http://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=latihan-tes-psikotes dan beberapa  psikotes lain yang saya coba pada link http://ggkarir.com yang berupa :
1. Tes analogi verbal

2. Tes antonim-sinonim

3. Tes antonim

4. Deret angka atau huruf

5. Hitung cepat

6. Informasi singkat

7. Kalimat tak teratur

8. Kemampuan teknikal

9. Ketelitian

10. Kuantitatif (Matematika, Numerik)


11. Penalaran analitis

12. Penalaran logis

13. Sinonim

     Hasil yang saya dapat dari tes-tes tersebut hanya berupa hasil angka, bukan berupa sebuah pembahasan yang detail. Itulah bedanya psikotes online dengan yang tidak. Hasil dari psikotes seharusnya diteliti lagi oleh para psikolog, agar hasil yang didapat tidak sebatas angka saja. Maka dari itu, psikotes online tidak bisa dijadikan tolok ukur dalam mengukur kemampuan kita.
     Dengan maraknya psikotes online, kebocoran soal dan kunci jawaban, dan hasil yang kurang akurat menjadikan psikotes semakin tidak populer dan tidak dipilih. Banyak orang khawatir tidak lulus Psikotes, kekhawatiran itu sebenarnya kurang mendasar karena Psikotes itu bukan sebuah ujian yang hasilnya Lulus atau Tidak. Namun psikotes adalah sebuah cara untuk mengetahui potensi peserta. Karena takut tidak lulus akhirnya para peserta sebelumnya mengikuti tips dan trik yang dibaca di buku-buku ataupun secara online tentang bagaimana mengisi dan sebagainya.
     Menurut saya, psikotes itu bukanlah untuk mencari hasil tertinggi dengan cara apapun. Dalam proses pengerjaannya, butuh kejujuran untuk mendapat hasil yang sebenarnya. Hasil yang di dalamnya membahas seberapa besar potensi kita dalam suatu hal, dan sebagainya.
REFERENSI

PENGERTIAN PSIKOTERAPI DAN PERBEDAAN ANTARA PSIKOTEST ONLINE & PSIKOTEST LANGSUNG
 
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.
Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya.
Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.
Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,  Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.
Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru.
REFERENSI
Saya juga mencoba mengikuti langkah-langkah psikotest melalui online, dan saya akan menshare proses dan hasilnya :
























Setelah saya mengikuti psikotest secara online, menurut pendapat saya ini kurang akurat, karena masih ada beberapa kekurangannya seperti tidak adanya waktu yang diberikan dan tidak ada pengawasan. Jadi lebih baik apabila kita ingin mengukur kemampuan IQ kita, sebaiknya kita langsung mendatangi orang yang mengerti seperti kepada psikolog.

{ 2 komentar... read them below or Comment }

- Copyright © Gina Permatasari - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -